Sabtu, 14 Desember 2013

IDENTITAS DIRI



IDENTITAS DIRI



   

    Nama     : Saidah

NIM       : 1205125024   

Kelas      : PAUD A Pagi 2012

Email      : saidah811@yahoo.com






             Nama     : Risha Vahri Nidya
  

    NIM       : 1205125018

Kelas      : PAUD A Pagi 2012

email     : rishavahrinidya@gmail.com




Kamis, 12 Desember 2013

Saidah - Perilaku Anak yang Sering Berkata Kasar / Kotor



BIMBINGAN DAN KONSELING DI PAUD
Tugas Observasi
Rahman, S.Pd., M.Pd



Disusun Oleh
Saidah
1205125024


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
2013




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seorang anak biasanya mengucapkan kata-kata yang mereka dapatkan dari lingkungan mereka bukan tidak mungkin kata-kata yang biasa didengar oleh anak akan membentuk pribadi anak sesuai dengan kata-kata yang mereka dengar. Seorang anak yang memperoleh bahasa pertama berupa kata-kata kotor, maka anak tersebut akan menirunya dan mengucapkannya hingga ia dewasa. Selanjutnya, perilakunya akan terpengaruh pula. Lingkungan juga mempunyai peranan penting terhadap perkembangan bahasa pertama anak. seorang anak yang tumbuh di lingkungan dengan kondisi sosial buruk, akan memperoleh kata-kata yang buruk untuk didengar. Kata-kata tersebut kemudian diulang-ulangnya, meskipun dia tidak tahu apa artinya. Bahkan terkadang, ketika menangis pula kata tersebut mereka ucapkan tanpa sadar.
Berdasarkan hal itu penulis tertarik untuk meneliti tentang anak yang yang berkata-kata kotor , apa penyebabnya dan bagaimana membimbing agar anak tidak berkata kotor lagi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah faktor penyebab utama anak berkata kotor ?
2.      Bagaimana upaya yang harus dilakukan kepada anak yang sering berkata kotor ?
3.      Bagaimana cara membimbing anak yang berkata kotor agar tidak berkata kotor lagi ?

C.    Tujuan
Agar mengetahui penyebab utama anak berkata kotor , upaya yang dilakukan kepada anak yang sering berkata kotor dan cara membimbing anak yang berkata kotor agar tidak berkata kotor lagi.




BAB II
DASAR TEORI
A.     Definisi Bahasa Kotor
Banyak orangtua yang merasa sudah memerhatikan perkembangan dan lingkungan si kecil dengan seksama, tapi tiba-tiba menemukan si kecil melontarkan
kata-kata yang kasar dan jorok di hadapan kita. Hal ini tentu sangat mengejutkan karena Anda merasa di rumah tak ada yang berlaku seperti itu. Orangtua pun akan khawatir jika si kecil akan mendapat pengaruh buruk dari lingkungan yang lain dan mulai mencari solusi agar si kecil tak terkontaminasi lebih parah.

Risha Vahri - Gangguan Berbahasa Pada AUD


BIMBINGAN DAN KONSELING DI PAUD
Tugas Observasi
Gangguan Berbahasa Pada AUD
Rahman, S.Pd., M.Pd


Disusun Oleh
Risha Vahri Nidya
1205125018


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya. Agar komunikasi berjalan dengan lancar, diperlukan kemampuan berbahasa dengan memadai, baik secara ekspresif atau bersifat menyatakan maupun secara reseptif atau memahami pesan yang disampaikan.
Kemampuan berkomunikasi seseorang berbeda satu sama lain, bahkan diantaranya ada anak yang sulit berkomunikasi dikarenakan adanya gangguan dalam kemampuan berbicara dan berbahasanya. Gangguan dalam berkomunikasi tidak saja dialami anak tunarungu, namun juga terdapat pada anak berkebutuhan lainnya.
Gangguan komunikasi dapat diakibatkan adanya gangguan dalam pendengarannya, gangguan susunan syaraf pusat, keterbelakangan mental, pola asuh yang salah dari lingkungan, dan sebagainya. Anak yang mengalami gangguan komunikasi atau secara lebih spesifik lagi gangguan dalam bahasa ekspresif dan reseptif, perlu diintervensi sedini mungkin, karena kemampuan berbahasa sangat diperlukan dalam mengembangkan potensi potensi-potensi yang masih dimiliki anak terutama dalam mengembangkan kemampuan akademiknya.




A.       Rumusan Masalah

       Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan gangguan berbahasa pada anak ?
2.      Apa saja gejala dan faktor yang dialami anak dengan gangguan berbahasa ?
3.      Bagaimana upaya yang dilakukan dalam penanganan anak dengan gangguan berbahasa ?

B.       Tujuan
1.            Untuk mengetahui definisi gangguan bahasa pada anak
2.            Untuk mengetahui gejala dan faktor penyebab gangguan bahasa pada anak.
3.            Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untukmenangani anak yang mengalami gangguan dalam berbahasa.


BAB II
DASAR TEORI

A.       Pengertian Gangguan Bahasa

Bahasa merupakan suatu sistem kata-kata yang dikelompokkan dan dipergunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Seseorang yang mengalami gangguan bahasa menunjukkan adanya gangguan dalam memahami serta menggunakan lambang bahasa, baik secara lisan maupun tulisan sehingga menghambat kemampuannya untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.

Mi'ratullailita - Penanganan Anak Egois



BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI
LAPORAN OBSERVASI PENANGANAN ANAK EGOIS


DISUSUN OLEH

MI’RATULLAILITA

PAUD A PAGI 2012

DOSEN PEMBINA : Rahman, S.pd M.Pd



PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2013
                                                                       




BAB I
 PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
        Masa paling penting dalam membentuk kepribadian seorang anak adalah antara 0 – 5 tahun. Selama masa kanak-kanak itu, dasar-dasar kepribadian di tanamkan. Anak dilahirkan dengan sejumlah naluri perlu dikembangkan agar dapat hidup denganbaik dan berguna dalam bermasyarakat, seperti memberi perhatian, kasih sayang, mengajak bercakap-cakap dan bermain.
        Orang tua dan guru berperan penting dalam melarang hal yang tidak patut di tiru, serta membimbing anak ke arah yang lebih baik. Anak perlu diajarkan untuk menghargai, menghormati dan bersikap sopan kepada sesama dan orang yang lebih tua.
        Di saat orang tua sibuk dengan pekerjaan anak kurang mendapatkan perhatian, atau anak terlalu dimanjakan apabila keinginannya tidak dituruti, anak akan memiliki sifat egois atau mau menang sendiri, dan itu berakibat buruk apabila tidak segera diatasi sedini mungkin.

B.   Rumusan Masalah
a)      Apa Pengertian Anak Egois ?
b)      Apa saja Ciri-ciri Perilaku Egois ?
c)      Apa penyebab sikap egois pada anak ?
d)     Sebut dan jelaskan karakter orang egois ?
e)      Bagaimana treatment sikap egois pada anak ?

C.   Tujuan
        Tujuan observasi untuk anak adalah sebagai sarana pembelajaran dalam mata kuliah Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini, dan memberikan penanganan yang sesuai dengan permasalahan yang di bahas.



BAB II
DASAR TEORI
                                                
A.   Pengertian Anak Egois
     Secara alamiah sifat egois timbul pada anak usia 2 tahun karena pada usia tersebut mereka mempunyai karakter egosentris. Mereka melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya dan belum mampu melihat dari kaca mata orang lain. Sehingga seringkali jika mereka menginginkan sesuatu hal, harus dipenuhi saat itu juga. Mereka tidak memperdulikan apakah keinginannya merugikan orang lain atau tidak. Mereka juga tidak peduli jika orang lain menangis akibat perbuatannya mengambil secara paksa dari orang lain. Yang penting apa yang dia inginkan dan apa yang dia suka diperolehnya. Bahkan untuk memuluskan keinginannya, kadang dia mengeluarkan senjata ampuh dengan menangis, berteriak bahkan berguling- guling di lantai. Namun sebaliknya, jika dia mempunyai sesuatu ataupun kesenangan, maka dia enggan berbagi. Dia ingin menikmati sendiri barang yang dimilikinya. Bahkan milik orang lain pun kadang diakui sebagai miliknya jika dia menginginkannya. Dia tidak ingin orang lain mengganggu kesenangannya. Anak egois maunya menang sendiri.

Vanessa Iven - Permasalahan Anak Dengan Perilaku Pemalu


BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI    
LAPORAN OBSERVASI PERMASALAHAN ANAK DENGAN PERILAKU PEMALU




DI SUSUN OLEH:
VANESSA IVEN HERLINDA
NIM. 1205125011
REGULER PAUD A PAGI

DOSEN PEMBINA : RAHMAN, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG

Layanan bimbingan dan konseling di TK bertujuan untuk membantu anak TK mencapai tugas-tugas perkembangannya sebagai anak. Layanan bimbingan konseling di TK menfasilitasi perkem-bangan dan pertumbuhan anak. Anak TK adalah pribadi yang mempunyai berbagai macam potensi. Terganggu  atau terhambatnya pengembangan potensi anak akan mengakibatkan timbulnya masalah  pada anak.
Dalam usaha melayani anak TK menghadapi tugas-tugas perkembangan, layanan BK berupaya melakukan berbagai kegiatan pencegahan terhadap sesuatu yang akan menghambat dan merintangi anak dalam mencapai tugas-tugas perkembangan-nya. Begitu juga dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak TK, layanan BK berupaya mengembangkan semua potensi anak TK secara keseluruhan. Oleh karena itu bimbingan di TK lebih difokuskan pada upaya pencegahan dan pengembangan, sehingga fungsi layanan BK di TK lebih ditekankan pada fungsi Pencegahan dan fungsi pengembangan, tanpa mengabaikan fungsi bimbingan yang lain.
Menurut Bloom (Berk, 2005) kadang-kadang anak berusia sekitar 1 dan 2 tahun, sudah dapat mengucapkan kalimat yang merupakan kombinasi dari dua kata, saat anak berusia 6 tahun maka penguasaan kosa katanya sudah amat meningkat yaitu dalam kisaran 10.000 kata. Anak sudah dapat berbicara dengan menggunakan kalimat yang lebih terelaborasi dan memiliki keterampilan melakukan komunikasi.


B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana ciri-ciri anak yang pemalu ?
2.      Apa saja penanganan yang baik untuk anak yang pemalu menjadi semakin lebih berani tampil dihadapan orang dan juga percaya diri ?



BAB II
DASAR TEORI

A.          PENGERTIAN ANAK PEMALU

 Anak yang pemalu adalah anak yang bereaksi secara negatif terhadap stimulus baruserta menarik diri terhadap stimulus tersebut (Berk, 2000). Menurut Kagan (dalam Berk,2000), pada anak yang pemalu, stimulus baru secara cepat membangkitkan amygdala (struktur otak dalam atau inner brain structure yang mengontrol reaksi menghindar) dan hubungannya dengan cerebral cortex dan sistem syaraf simpatis, yang memnuat tubuh bersiap-siap untuk menghadapi ancaman.

Lily Ananda - Pola Asuh Anak Hiperaktif



TUGAS MAKALAH INDIVIDU BIMBINGAN DAN KONSELING DI PAUD
“ POLA ASUH ANAK HIPERAKTIF”




DISUSUN OLEH :

LILY ANANDA

(1205125022)




DOSEN PEMBINA : Rahman, S.Pd , M.Pd





PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA

2013




BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Perilaku siswa-siswi usia sekolah saat ini beragam, salah satu perilakunya adalah anak-anak yang sangat sulit di atur, tidak bisa diam dan seolah-olah tidak memperhatikan pelajaran di kelas. Anak-anak tersebut biasanya mengalami gangguan dalam perkembangannya yaitu gangguan hiperkinetik yang secara luas di masyarakat disebut sebagai anak hiperaktif.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaraan guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potnsi diri dan meningkatkan prestasinya.
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.
Pendekatan ini yaitu dengan adanya bimbingan konseling berupa layanan / treatment yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap anak akan memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena pengajaran yang diberikan telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya.

B.   Rumusan Masalah

Apa pengertian anak Hiperaktif ?
Mencari Analisi, Sintesis,
Kesimpulan sementara Anak Hiperaktif (Reihan) ?
Apa faktor-faktor penyebab Hiperaktif pada anak ?
Bagaimana penanganan untuk anak Hiperaktif ?

BAB II
DASAR TEORI


A.   Anak yang Hiperaktif

Disini saya akan meneliti anak yang hiperaktif, yaitu yang bernama Reihan yang tidak bisa diam dan reihan termasuk anak yang Hiperaktif.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. 

Elisa Juliana - Penanganan Anak Yang Sulit Berkonsentrasi Dalam Belajar


LAPORAN
PENANGANAN ANAK YANG SULIT BERKONSENTRASI DALAM BELAJAR




DISUSUN OLEH
ELISA JULIANA
1205125016



DOSEN PEMBINA : Rahman, S.Pd, M.Pd




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013


BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Proses belajar mengajar pada hakekatnya merupakan proses komunikasi. Proses komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari sumber pesan melalui mediatertentu ke penerima pesan. Dalam proses penyampaian pesan tersebut tidak selamanya sukses, karena terdapat beberapa hambatan baik yang ditimbulkan dari pemberi pesan ataupun dari penerima pesan.Hambatan atau ganguan dalam peristiwa komunikasi itu bisa bermacam-macam.Dalam proses pengajaran misalnya hambatan itu dapat diakibatkan karenaketerbatasan peserta didik secara fisik ataupun psikologis. Gangguan konsentrasimerupakan salah satu yang menghambat siswa untuk belajar.
Konsentrasi merupakan hal yang sangat penting, dengan konsentrasi yang tinggi, perhatian para siswa akan fokus pada kegiatan pembelajaran sehingga akan berpengaruh positif pada proses dan hasil belajar mereka.Ada beberapa anak yang mengalami kesulitan dan gangguan dalam halkonsentrasi. Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai dengan usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda.
Anak sulit konsentrasi merupakan sebuah masalah umum yang banyak terjadi pada jutaan anak di seluruh dunia. Kesulitan konsentrasi artinya bila tidak fokus dalam memperhatikan suatu hal atau perhatiannya terpecah dan mudah beralih. Jadi, dalam melakukan suatu pekerjaan, dia tidak bisa menyelesaikannya. Sedikit-sedikit, perhatiannya sudah berubah dan itu terjadi pada semua hal. Akan tetapi kesimpulan bahwa seorang anak sulit konsentrasi, baru bisa didapat setelah dibandingkan dengan anak normal umumnya. Banyak anak yang sangat sulit menemukan konsentrasi terbaik dalam belajar maupun dalam melakukan sesuatu pekerjaan.

B.     Rumusa Masalah
1.       Apa masalah yang dialami oleh anak ?
2.       Apa saja kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis ?
3.       Apa penyebab utama anak mengalami gangguan konsentrasi ?
4.       Apa langkah awal yang dilakukan ?
5.       Apa penanganan untuk anak yang sulit berkonsentrasi ?


BAB 2
DASAR TEORI
A.    Dasar Teori
1.      Pengertian Gangguan Konsentrasi dalam Belajar
Konsentrasi adalah kecakapan yang bisa diajarkan oleh para orang tua dan guru (obert Dilts & Jenifer Dilts). Konsentrasi juga mengandung pengertian memusatkan pikiran untuk melakukan sesuatu. Supriyo (2008, 103) Konsentrasi adalah pemusatan perhatian, pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Siswa yang tidak dapat konsentrasi dalam belajar berarti tidak dapat memusatkan pikirannya terhadap bahan pelajaran yang dipelajarinya. Konsentrasi dalam belajar akan meentukan keberhasilan belajar oleh sebab itu maka setiap pelajar perlu melatih konsentrasi dalam kegiatan sehari-hari.